![]() |
review novel CHECK IN (TO YOUR HEART) |
Penulis : Shinta Yanirma
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 211 halaman
Sinopsis :
Meskipun yatim piatu, Hana tak pernah kesepian. Ia menganggap kolega di hotel bintang lima tempatnya bekerja dan relawan serta murid Sekolah Bambu sebagai keluarga.
Abe dikenal sebagai pebisnis yang misterius. Ia dipuja dan dibenci, juga selalu menolak untuk diwawancara.
Di puncak kariernya, Bagas memendam dalam-dalam luka lamanya yang belum sepenuhnya terobati.
Rangkaian peristiwa membuat pilihan hidup ketiganya saling bertaut. Kejutan, kegembiraan, penolakan, pengkhianatan, dan kekecewaan datang silih berganti. HIngga tiba waktunya untuk memutuskan: pergi atau kembali.
Sampai akhirnya Hana bertanya, if only we weren't fearful, would we be together by now?
Novel berlatarkan kehidupan kantor di hotel Pandawa Lima, tempat Hana dan Bagas bekerja. Hana seorang waiters, Bagas manager hotel, sedangkan Abe adalah investor baru di sana. Bagas dan Abe sama-sama menyukai Hana. Bagas orangnya lurus, sedangkan Abe berasal dari dunia gelap yang sedang berusaha untuk berubah.
Abe, yatim piatu yang diangkat anak oleh seorang preman, jadi dia sudah tidak asing dengan dunia prostitusi, perdagangan anak, dan politik kotor. Dia sedang berusaha berubah dengan mulai berbisnis dengan cara yang bersih, menjadi investor hotel salah satunya. Tapi menurut saya, penggambarannya kurang dalam, hanya diceritakan sedikit-sedikit saja.
Menurut saya, novel ini ceritanya kurang dalam, tiba-tiba begini, tiba-tiba begitu. Bagas, duda cerai yang tadinya mendekati Hana, tiba-tiba terakhirnya memilih rujuk dengan istrinya tanpa ada cerita sedikit pun gimana prosesnya. Padahal sempat diceritakan Hana diamuk oleh istrinya Bagas di hotel.
Ketika Hana tahu tentang bisnis kotor Abe, dia memutuskan hubungan dengan Abe. Tapi beberapa bulan kemudian rujuk lagi ketika Abe mengalami musibah kebakaran yang hampir merenggut nyawanya. Tapi di saat bersamaan, Hana diterima bekerja sebagai pramugari dan harus berpergian. Akhirnya Abe meminta Hana untuk menunggu dua tahun, sampai Abe benar-benar bersih dari bisnis kotornya itu. Proses 'pembersihannya' ini juga tidak diceritakan lebih dalam.
Secara umum, kalau menurut saya novel ini kurang greget. Mungkin kalau ceritanya lebih mendetail lagi akan lebih seru. Sekali lagi, ini hanya menurut saya ya lho ya.
Post a Comment