![]() |
resensi novel SETELAH 17 TAHUN |
Judul : Setelah 17 tahun
Penulis : Noorca M. Massardi
Penerbit : Gramedia
Tebal : 248 halaman
Sinopsis :
Trauma akibat kekerasan verbal sejak kecil di keluarganya, demi meraih kebebasan, Putri Maulida menerima lamaran Alfian, seniornya yang tengah melanjutkan studinya di Prancis. Putri, mahasiswi cerdas yang sangat aktif dalam pelbagai kegiatan dan diskusi di kampusnya, tiba-tiba harus menjadi ibu rumah tangga, yang wajib berbakti kepada suami. "Demi mendapat rida Allah SWT". Setelah dikaruniai tiga anak, ia tak mampu lagi menghadapi kekerasan verbal Alfian, baik terhadap dirinya maupun terhadap ketiga anak mereka.Setelah 17 tahun menderita, Putri menggugat cerai, dan kuliah lagi hingga menjadi notaris sukses. Ia kemudian bertemu kembali dengan Andri, teman kampusnya dulu. Setelah 17 tahun tak pernah berkomunikasi, Andri, duda lawyer beranak dua, yang ternyata "pengagum rahasia" Putri, selalu merekam dan mengungkapkan pelbagai hal tentang perempuan pujaannya itu di dalam catatan hariannya.
Novel Setelah 17 tahun yang diilhami kisah nyata ini adalah drama psikologis rumah tangga. Para tokohnya mengalami trauma dan terbelenggu kepahitan masa silam. Demi anak-anak dan keluarga, akhirnya mereka mengambil langkah dan keputusan yang berani.
Dari sinopsisnya sebetulnya tema novel ini menarik, hanya saja menurut saya cara penyajiannya kurang menarik. Menurut saya lho ya. Membaca novel ini tidak seperti membaca novel romance lainnya, tapi mungkin cenderung seperti membaca sejarah atau liputan, saya juga kurang mengerti sih. Banyak sekali narasi yang menceritakan latar belakang kedua tokoh utamanya, yaitu Putri dan Andri. Hanya sedikit percakapan antar tokoh yang disajikan di novel ini, hmm...mungkin itu yang membuat saya merasa seperti membaca liputan.
Sedari kecil Putri tidak disukai oleh keluarganya, terbiasa dihina oleh ibu dan saudara-saudaranya. Ketika Alfian datang dalam hidupnya, dia menganggapnya sebagai penyelamatnya, makanya dia mau menikah dengan Alfian. Ternyata Alfian jauh lebih parah dari keluarganya. Alfian seorang yang sangat egois. Tidak pernah mempedulikan istri dan ketiga anaknya. Egoisnya bener-bener keterlaluan pokoknya. Putri sampai harus melahirkan secara premature sebanyak tiga kali, semua karena depresi yang tersembunyi di dalam dirinya.
Putri sadar bahwa semua ini adalah kesalahannya sendiri. Akibat terburu-buru mengambil keputusan menikah sehingga tidak berusaha untuk mengenal Alfian lebih dalam. Ibarat mendapatkan kucing dalam karung <3 serem ya...Putri akhirnya tidak tahan dan minta cerai setelah 17 tahun menikah. Demi menyelamatkan masa depan anak-anaknya dari penyiksaan psikologis Alfian.
Andri menikah dengan Lanny. Dari semenjak pacaran, Lanny sudah tahu bahwa Andri diam-diam jatuh cinta dengan Putri, sehingga dia sangat posesif terhadap Andri. Bahkan sampai menikah pun, Lanny selalu curiga suaminya menyeleweng. Kecurigaan yang konyol karena Andri tidak pernah berhubungan sama sekali dengan Putri, just a secret admirer, itupun hanya di masa lalu, waktu kuliah. Sampai akhirnya mereka bercerai.
Putri dan Andri akhirnya bertemu kembali dan kali ini Andri memberanikan diri untuk melamar Putri.
Kesan saya membaca novel ini, saya kurang puas karena berharap membaca novel romance tapi ternyata tidak. Padahal kalau baca sinopsisnya, tema cerita novel ini menarik untuk dibaca. Saya mengkategorikan novel ini ke dalam genre dewasa, bukan karena ada adegan hot nya tapi karena novel ini bercerita tentang kehidupan berumah tangga yang rumit.
1 comment
Saya baru baca sampai bab 3. Tapi menurut saya, novel ini berbobot dengan gaya sarat narasi.
Post a Comment